Translate
Art Reog Ponorogo
Reog is original art from Ponorogo, East Java, Indonesia. Reog Ponorogo is one Iindonesia art culture is still very strong with things - things mystical or black world. One of them is by showing courage pembarong with lifting gear sudden peacock use during the show.
Figures In Art Reog Ponorogo
- Jathilan
Jathilan is hussar troops brought by several female dancers with riding Kuda Kepang (horse made of woven bamboo).Jathilan - Warok
Warok - Barongan (Dadak Merak)
Barongan measuring long about 2.25 meters, width about 2.30 meters, and weighs almost 50 kilograms who danced with bitten by the dancers during the show.Barongan (Dadak Merak) - Klono Sewandono
Klono Sewandono - Bujang Ganong
Bujang Ganong
Posted By:
Unknown
Art Reog Ponorogo
Tari Kecak dari Pulau Bali
Tari Kecak berasal dari plau Bali, biasanya tari ini disebut sebagai tari "Cak" atau tari api (Fire Dance) merupakan tari pertunjukan masal atau hiburan dan cendrung sebagai sendratari yaitu seni drama dan tari karena seluruhnya menggambarkan seni peran dari "Lakon Pewayangan" seperti Rama Sita dan tidak secara khusus digunakan dalam ritual agama hindu seperti pemujaan, odalan dan upacara lainnya. Bentuk - bentuk "Sakral" dalam tari kecak ini biasanya ditunjukan dalam hal kerauhan atau masolah yaitu kekebalan secara gaib sehingga tidak terbakar oleh api.
Keunikan Tari Kecak ialah tidak menggunakan musik pengiring tetapi dalam pementasan tarian ini hanya memadukan seni dari suara - suara mulut atau teriakan - teriakan seperti "cak cak ke cak cak ke" sehingga tari ini disebut tari kecak.
Keunikan Tari Kecak ialah tidak menggunakan musik pengiring tetapi dalam pementasan tarian ini hanya memadukan seni dari suara - suara mulut atau teriakan - teriakan seperti "cak cak ke cak cak ke" sehingga tari ini disebut tari kecak.
Posted By:
Unknown
Tari Kecak dari Pulau Bali
Tari Remo dari Jawa Timur
Tari Remo merupakan salah satu tarian yang berasal dari Jombang, Jawa Timur, Indonesia, yang menceritakan tentang perjuangan seorang pangeran dalam medan laga. Tarian ini pada awalnya merupakan tarian yang digunakan sebagai pengantar pertunjukan ludruk yang dibawakan oleh penari laki - laki. Namun, seiring berjalannya waktu tarian ini sering ditarikan secara terpisah sebagai sambutan untuk tamu kenegaraan, upacara-upacara kenegaraan, maupun dalam festival kesenian daerah sebagai upaya untuk melestarikan budaya Jawa Timur. Oleh karena itulah kini tari remo tidak hanya dibawakan oleh penari laki - laki, namun juga oleh penari perempuan. Sehingga kini muncul jenis Tari Remo Putri. Dalam pertunjukan tari remo putri para penari akan memakai kostum tari yang berbeda dengan kostum tari remo asli yang dibawakan oleh penari pria. Dan juga tarian ini dapat dilakukan lebih dari satu orang, baik pria maupun wanita serta dilakukan bersamaan atau bergantian.
Tata Gerak
Karakteristika yang paling utama dari Tari Remo adalah gerakan kaki yang rancak (Indah ) dan dinamis. Gerakan ini didukung dengan adanya lonceng-lonceng yang dipasang pada pergelangan kaki. Lonceng ini berbunyi saat penari melangkah atau menghentak di panggung. Selain itu karakteristika yang lain yakni gerakan selendang atau sampur, gerakan anggukan dan gelengan kepala, ekspresi wajah, dan kuda-kuda penari membuat tarian ini semakin atraktif.
Tata Busana
Busana dari penari Remo ada berbagai macam gaya, di antaranya: Gaya Surabaya, Sawunggaling, Malangan, dan Jombangan. Selain itu terdapat pula busana yang khas dipakai bagi Tari Remo Putri.
Musik yang mengiringi Tari Remo ini adalah gamelan, yang biasanya terdiri atas bonang barung/babok, bonang penerus, saron, gambang, gender, slentem siter, seruling, kethuk, kenong, kempul, dan gong. Adapun jenis irama yang sering dibawakan untuk mengiringi Tari Remo adalah Jula-Juli dan Tropongan, namun dapat pula berupa Gending Walangkekek, Gedok Rancak, Krucilan atau Gending -gending kreasi baru. Dalam pertunjukan ludruk, penari biasanya menyelakan sebuah lagu di tengah-tengah tariannya.
Tata Gerak
Karakteristika yang paling utama dari Tari Remo adalah gerakan kaki yang rancak (Indah ) dan dinamis. Gerakan ini didukung dengan adanya lonceng-lonceng yang dipasang pada pergelangan kaki. Lonceng ini berbunyi saat penari melangkah atau menghentak di panggung. Selain itu karakteristika yang lain yakni gerakan selendang atau sampur, gerakan anggukan dan gelengan kepala, ekspresi wajah, dan kuda-kuda penari membuat tarian ini semakin atraktif.
Tata Busana
Busana dari penari Remo ada berbagai macam gaya, di antaranya: Gaya Surabaya, Sawunggaling, Malangan, dan Jombangan. Selain itu terdapat pula busana yang khas dipakai bagi Tari Remo Putri.
- Busana gaya Surabaya
- Ikat kepala merah.
- Baju tanpa kancing yang berwarna hitam dengan gaya kerajaan pada abad ke-18.
- Celana sebatas pertengahan betis yang dikait dengan jarum emas.
- Sarung batik Pesisiran yang menjuntai hingga ke lutut.
- Setagen yang diikat di pinggang.
- Keris menyelip di belakang
- Selendang, yang mana satu dipakai di pinggang dan yang lain disematkan di bahu,
dengan masing-masing tangan penari memegang ujung selendang.
- Gelang kaki berupa kumpulan lonceng yang dilingkarkan di pergelangan kaki. - Busana Gaya SawunggalingPada dasarnya busana yang dipakai sama dengan gaya Surabaya, namun yang membedakan yakni penggunaan kaus putih berlengan panjang sebagai ganti dari baju hitam kerajaan.
- Busana Gaya MalanganPada dasarnya juga sama dengan busana
gaya Surabaya, namun yang membedakan yakni pada celananya yang panjang
hingga menyentuh mata kaki serta tidak disemat dengan jarum.
- Busana Gaya JombanganPada dasarnya sama dengan gaya Sawunggaling, namun perbedaannya adalah penari tidak menggunakan kaus tetapi menggunakan rompi.
- Busana Tari Remo PutriTari Remo Putri mempunyai busana
yang berbeda dengan gaya remo yang asli. Penari memakai sanggul, memakai
mekak hitam untuk menutup bagian dada, memakai rapak untuk menutup
bagian pinggang sampai ke lutut, serta hanya menggunakan satu selendang
saja yang disemat di bahu.
Musik yang mengiringi Tari Remo ini adalah gamelan, yang biasanya terdiri atas bonang barung/babok, bonang penerus, saron, gambang, gender, slentem siter, seruling, kethuk, kenong, kempul, dan gong. Adapun jenis irama yang sering dibawakan untuk mengiringi Tari Remo adalah Jula-Juli dan Tropongan, namun dapat pula berupa Gending Walangkekek, Gedok Rancak, Krucilan atau Gending -gending kreasi baru. Dalam pertunjukan ludruk, penari biasanya menyelakan sebuah lagu di tengah-tengah tariannya.
Posted By:
Unknown
Tari Remo dari Jawa Timur
Subscribe to:
Posts (Atom)